Budidaya Ikan Koi, Omzet Puluhan Juta Rupiah per Bulan

Budidaya Ikan Koi, Omzet Puluhan Juta Rupiah per Bulan
Agung Budi Cahyono, salah satu peternak koi di Semarang sedang menunjukkan bibit ikan koi asal Jepang yang siap dipijahkan. Foto: ADENNYAR WYCAKSONO/JAWA POS RADAR SEMARANG

Dari situlah, ia mencium aroma bisnis dan keuntungan budidaya ikan koi. Dia mencoba memberanikan diri membuat kolam pemijahan di rumah pribadinya, dan pembesaran koi yang ada di daerah Tuntang, Kabupaten Semarang.

“Awalnya sih dari hobi, apalagi ikan ini bernilai jual tinggi dan digandrungi, karena keindahan warna serta bentuk tubuh yang dimiliki,” jelasnya.

Setelah memiliki kolam pemijahan sebanyak 6 buah di belakang rumahnya, Agung pun membeli indukan yang diimpor langsung dari Jepang.

Saat itu jumlahnya sekitar 5 indukan betina dan 10 indukan pejantan.

Secara otodidak, ia pun mencoba mengkawinkan ikan koi hingga berhasil menetas. Saat ini, ia sukses menjadi peternak koi dengan omzet puluhan juta rupiah per bulannya.

“Dulu sih sempat gagal saat pemijahan, karena belum tahu tekniknya. Kemudian saya mencoba secara otodidak sambil membaca referensi sampai akhirnya bisa berhasil menghasilkan ikan dengan warna, bentuk, dan corak yang kualitasnya mumpuni,”paparnya.

Dalam satu tahun, lanjut Agung, ikan koi bisa bertelur atau dipijahkan setiap bulannya. Sekali bertelur dan menetas, jumlahnya ribuan. Namun untuk mendapatkan koi dengan grade B atau A tidaklah mudah.

Dari ribuan ikan tersebut, hanya sekitar 10 persen yang masuk dalam grade B ataupun A, sementara untuk ikan kelas kontes sangat jarang ditemukan.

Meninggalkan tempatnya bekerja yang sedang berada di zona nyaman, Agung menekuni budidaya ikan koi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News