Buka Cabang di Kelapa Gading, Klinik Meditar Siap Jawab Kebutuhan Pasien

jpnn.com, JAKARTA - Klinik fisioterapi Meditar kembali membuka cabang terbarunya di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (24/4).
Klinik fisioterapi yang berkolaborasi dengan ahli tulang asal Malaysia Master Chris Leong, klinik fisioterapi ini diharapkan dapat menjadi wadah membantu masyarakat menangani masalah tulang dan persendian.
Senior terapi Meditar Kelapa Gading, Krisnawan Priyanka ini merupakan cabang kedua setelah sebelumnya dibuka di SCBD.
Krisna mengatakan Meditar merupakan klinik fisioterapi yang menerapkan berbagai macam metode terapi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.
Para ahli terapi yang menangani pasien di Meditar akan mengombinasikan metode fisioterapi dasar dengan metode-metode lain, termasuk Tit Tar yang dikembangkan Master Chris Leong.
"Untuk terapinya nanti bakal ada manipulasi terapi, jadi kita memang mengkombinasikan antara fisioterapi sekarang, mungkin teknik yang belum ada di Indonesia makanya kita buat combine itu jadi ada manipulasi terapi ada manual terapi dan kita padukan dengan alat-alat lah pokoknya," kata Krisna.
Para ahli terapi di Meditar juga merupakan orang-orang terpelajar yang sudah mempelajari seluk beluk anatomi dan patologi manusia.
Untuk itu, Meditar siap menjawab keluhan-keluhan terkait tulang dan persendian dari para pasien yang umumnya meliputi sakit leher (neck pain), sakit pinggang (lower back pain), cedera ankle, dan masalah-masalah lainnya.
Klinik fisioterapi Meditar kembali membuka cabang terbarunya di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (24/4).
- Investasi di Bidang SDM Bikin Bank Mandiri Raih Predikat Champion of the Year dan 12 Penghargaan Bergengsi
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%