Bukan Cuma PSI, Kemendagri Juga Temukan Kejanggalan di DPRD DKI

Bukan Cuma PSI, Kemendagri Juga Temukan Kejanggalan di DPRD DKI
Ilustrasi Gedung DPRD DKI Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN

Dia mengatakan, DPRD DKI selain supaya belajar membuat rencana anggaran yang tepat, belajar jujur dalam menyusun anggaran, dan biasakan untuk terbuka kepada publik juga pada lawan politik. Tujuannya agar ketika terbukti mengalami kejanggalan, DPRD DKI tak harus sangat malu.

Sebelumnya, DPW PSI Jakarta mengkritisi anggaran Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) DPRD DKI Tahun 2021 yang melonjak naik. Dalam Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang disepakati, usulan RKT anggota DPRD DKI tahun 2021 mencapai Rp888 miliar. Artinya, tiap anggota mendapatkan Rp8,3 miliar dalam setahun.

Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar, berharap mata anggaran itu pada akhirnya dicoret. Dia membandingkan keinginan anggota DPRD DKI di tengah nasib tunjangan ASN DKI yang ikut dipotong karena pandemi.

"Jangankan masyarakat pada umumnya, ASN juga mendapat pemotongan gaji 50 persen," kata Michael dalam konferensi pers daring, Kamis (3/12).

Selain itu, kenaikan tersebut menurutnya tidak pantas lantaran masyarakat Jakarta tengah dihimpit masalah ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

Michael menyatakan, ada 190 ribu warga DKI Jakarta yang terkena pemutusan hubungan kerja dan ditambah 1,7 juta warga penghasilannya dipotong perusahaan.

"Kami melihat kenaikan tersebut tidaklah pantas dan juga di tengah kesulitan ekonomi masyarakat," tegasnya.

Adapun sebelumnya, F-PSI DPRD DKI menolak rancangan anggaran RKT 2021 senilai Rp 888 miliar. Adanya kenaikan RKT itu membuat setiap anggota dewan mengantongi hingga Rp8,3 miliar per tahun atau Rp 689 juta per bulan. (dil/jpnn)

Kementerian Dalam Negeri menemukan enam kegiatan DPRD DKI yang terindikasi janggal


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News