Bukan Hanya untuk Umat Islam atau Warga Muhammadiyah

Tim medis klinik apung akan blusukan ke kampung-kampung di pulau itu untuk menjemput bola.
Dengan begitu, masyarakat yang ingin periksa kesehatan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Ambon lagi. Mereka bisa memanfaatkan klinik tersebut.
Pasien yang perlu penanganan khusus akan dirujuk ke Kota Ambon. Tim medis klinik apung dengan sukarela akan mendatangi pasien dan mengantarnya ke rumah sakit rujukan di rumah sakit terdekat.
’’Ini langkah ikhtiar kami agar klinik ini bisa berfungsi maksimal dalam melayani kesehatan masyarakat di Maluku,’’ ujar Latua.
Selain membawa pasien ke rumah sakit terdekat, di klinik apung juga disiapkan ruang pemeriksaan khusus dan ruang operasi.
Adapun tenaga medisnya terdiri atas dokter jaga, dokter spesialis, dan tenaga perawat. Mereka tim medis dari Muhammadiyah yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pemprov Maluku.
’’Kalau tenaga perawat dan dokter dari Muhammadiyah di Maluku kurang, kami akan minta tenaga dokter dari PP Muhammadiyah untuk dikirim ke Maluku secara berkala,” tegas Latua.
Untuk biaya operasional dan penyediaan obat-obatan di klinik apung, Latua mengakui masih belum mendapat solusi yang efektif dan jangka panjang.
Presiden Joko Widodo meresmikan Klinik Apung Said Tuhuleley pada 24 Februari 2017. Kini klinik itu makin sibuk menjalankan misi kemanusiaan.
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI