Bukan Hanya untuk Umat Islam atau Warga Muhammadiyah

Said adalah tokoh Muhammadiyah yang banyak jasanya di bidang pengembangan pendidikan di lingkungan organisasi perserikatan itu.
Sebelum meninggal di Jogjakarta, 9 Juni 2015, Said Tuhuleley pernah menjabat ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dan sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah yang mengelola seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia.
Sejak hari pertama beroperasi pada 25 Februari 2017, Klinik Apung Said Tuhuleley sudah melayani ratusan pasien dengan berbagai keluhan penyakit.
Klinik itu beroperasi hampir seharian full. Mulai pukul 07.00 hingga 22.00.
Pada hari pertama, pasien ditangani para dokter dan perawat yang saat itu mengikuti Sidang Tanwir Muhammadiyah di Ambon.
Pengelola juga mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Pondok Cempaka Putih Jakarta dan RSU Muhammadiyah Jakarta.
’’Begitu besarnya animo masyarakat yang ingin mendapatkan perawatan medis di klinik apung menunjukkan bahwa persoalan pelayanan kesehatan di Maluku perlu perhatian serius dari semua pihak. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,’’ tutur Latua.
Klinik Apung Said Tuhuleley bekerja secara mobile melayani pasien di pulau-pulau kecil di Maluku. Bahkan hingga ke Papua.
Presiden Joko Widodo meresmikan Klinik Apung Said Tuhuleley pada 24 Februari 2017. Kini klinik itu makin sibuk menjalankan misi kemanusiaan.
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI