Bukan Senjata, Megawati Sebut 2 Faktor Ini yang Bisa Mengunci Perdamaian di Korea

Bukan Senjata, Megawati Sebut 2 Faktor Ini yang Bisa Mengunci Perdamaian di Korea
Megawati Soekarnoputri memberikan pidatonya saat menerima gelar profesor kehormatan oleh Seoul Institute of the Arts (SIA) di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/5). Foto: Tim Dokumentasi Megawati

“Penjabaran berdaulat di bidang politik tersebut membawa makna bahwa perdamaian abadi hanya bisa dilakukan oleh Bangsa Korea sendiri, tanpa adanya intervensi negara lain. Sebab, keduanya adalah satu keluarga, satu identitas kebudayaan,” urai Megawati.

Prinsip tidak adanya campur tangan negara lain terhadap persoalan domestik suatu bangsa juga menjadi poin penting dari Dasa Sila Bandung, yang telah menjadi spirit Konferensi Asia Afrika pada 1955.

Megawati meyakini jalan menuju perdamaian di Korea dapat diwujudkan. Asal dilakukan dengan landasan kebudayaan dan perekonomian yang telah mencapai konsep berdikari, dengan prinsip-prinsip berdaulat di bidang politik, serta dijalankannya Spirit Dasa Sila Bandung yang menghormati penyelesaian berbagai persoalan secara damai, tanpa adanya intervensi asing.

“Kami semua percaya, bahwa dengan jalan kebudayaan yang diterangi oleh mata hati, optimisme, dan rasa saling percaya, akan benar- benar menjadi jalan perdamaian. Hal itu saya yakini, juga menjadi dambaan seluruh bangsa Korea; rakyat Korea yang sebenarnya adalah satu bangsa, satu jiwa, dan satu karakter dalam kebudayaan," pungkas Megawati. (tan/jpnn)


Megawati Soekarnoputri menyebutkan persoalan di Semenanjung Korea harus diselesaikan melalui jalan dialog, kebudayaan, saling percaya, dan kemanusiaan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News