Bukan Status Ahok sebagai Mantan Napi yang Dipersoalkan Amin

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi bos di perusahaan BUMN, kemungkinan mengisi kursi dirut PLN atau Pertamina.
Terkait hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin mempertanyakan status Ahok di partai politik.
Melalui keterangan tertulis, Kamis (14/11), Amin mengatakan, pengisian Komisaris atau Direksi di sebuah BUMN itu ada aturannya. Menurut dia, kalau memenuhi syarat sesuai aturan, siapa pun berhak untuk menempati posisi tersebut.
Amin mengatakan, status Ahok sebagai anggota partai politik bertentangan dengan aturan terkait pemilihan komisaris atau direksi BUMN.
Menurut dia, aturan tersebut dibuat untuk menjaga agar tidak ada konflik kepentingan di dalam BUMN.
"Ada aturan yang nanti menjaga BUMN tersebut betul-betul untuk kepentingan bangsa, rakyat, dan negara," kata dia.
Ahok diketahui merupakan kader PDI Perjuangan dan sudah jadi anggota partai politik tersebut. Oleh karena itu, Amin mempertanyakan kepatutan seorang anggota parpol tertentu menjabat jabatan di BUMN.
"Kalo orang menjadi kader apalagi pengurus parpol layakanya kurang tepat menjadi direksi atau komisaris BUMN. Ada aturannya karena nanti bisa menimbulkan conflict of interest," tambah Amin.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS Amin menanggapi soal peluang Ahok menjadi bos BUMN, kemungkinan menjadi dirut PLN atau Pertamina.
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- PGN Mampu Jaga Kinerja Operasional dan Ketahanan Energi Nasional di Kuartal I 2025