Bukti Kegagalan Silabus dan Kurikulum

Bukti Kegagalan Silabus dan Kurikulum
MENANGIS : Salah satu anak eks Gafatar sedang menangis di lokasi pengungsian di Markas Perbekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) XII Tanjungpura, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (20/1). Foto: MEIDY KHADAFI/PONTIANAK POST

jpnn.com - PONTIANAK - Walikota Pontianak Sutarmidji mengkaitkan menyebarnya ormas Gafatar dengan dunia pendidikan.  

Menurutnya, munculnya aliran menyimpang ini menjadi pelajaran bagi seluruh guru agama. Ia berharap, proses belajar-mengajar  jangan hanya berpatokan pada silabus atau kurikulum.

“Silabus dan kurikulum itu sudah membuktikan gagal. Sehingga guru agama harus punya inovasi dan metode pengajaran agama yang baik dan anak dibekali ilmu agama,” ujarnya mengunjungi Puskesmas di Jalan Kesehatan, Kecamatan Pontianak Selatan, Rabu (20/1).

Pemkot Pontianak juga telah mengeluarkan imbauan resmi, ditujukan kepada warganya, agar melaporkan jika ditemukan kegiatan yang mencurigakan.

Masyarakat juga diingatkan jangan percaya ajaran-ajaran dari kelompok mana pun, selain enam agama yang diakui secara sah oleh negara.

“Sampaikan ke saya (jika menemukan adanya kelompok yang mencurigakan, red). Saya akan tangani sesuai dengan keinginan masyarakat,” ujar Sutarmidji. (gus/sam/jpnn)

 

 


PONTIANAK - Walikota Pontianak Sutarmidji mengkaitkan menyebarnya ormas Gafatar dengan dunia pendidikan.   Menurutnya, munculnya aliran menyimpang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News