Bullying Beri Berdampak Dari Korban Jadi Pelaku

Bullying Beri Berdampak Dari Korban Jadi Pelaku
oto ilustrasi diperagakan Milka Melvariza dan Virgianty Kusumah – Foto: Dite Surendra/Jawa Pos/JPNN.com

Rudi Cahyono, dosen psikologi Unair Surabaya, mengungkapkan bahwa tidak sedikit orang tua korban bullying yang memilih anaknya belajar melalui homeschooling. ’’Dengan begitu, orang tua lebih mudah mengawasi anak,’’ paparnya. Kalaupun di sekolah umum, tidak jarang orang tua menunggui anak, mulai berangkat sampai pulang.

Pria kelahiran Lumajang, 10 September 1981, tersebut menambahkan, perilaku itu disebabkan tingkat ketakutan orang tua yang meningkat dan lebih posesif. ’’Seharusnya orang tua berkomunikasi dengan pihak sekolah. Tujuannya, membangun rasa kepercayaan agar dapat menitipkan anak dengan legawa,’’ ujar Rudi.

Selain itu, pendekatan kepada anak perlu dilakukan. Dengan terbiasa berkomunikasi, ketika punya cerita negatif, anak akan cerita kepada ayah atau ibunya.

Meski demikian, tidak semua cerita negatif dapat langsung dimasukkan dalam hati. Dosen yang mengajar psikologi pendidikan itu menuturkan bahwa orang tua perlu menyaring cerita anak. (bri/cik/c14/c7/nda)

 


Kata bullying tidak pernah dapat dipisahkan dari pergaulan saat ini. Mulai anak-anak sampai dewasa. Baik menjadi korban maupun pelaku bullying. Jika


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News