Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Guterres mengatakan bahwa kode merah itu berlaku untuk semua negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
Kalau manusia tidak mengambil sikap tegas dan masih menjalankan hidup ‘’business as usual’’ maka dalam 20 tahun ke depan cuaca ekstrem berisiko tidak lagi dapat dikendalikan.
Belasan ribu studi yang berkaitan dengan perubahan iklim menunjukkan bahwa penyebab utama kenaikan suhu adalah pembakaran bahan bakar fosil.
Salah satunya industri pembangkit listrik yang mayoritas bahan bakarnya masih menggunakan batubara.
Indonesia adalah salah satu penghasil dan pengekspor batu bara terbesar di dunia.
Karena itu, kita bisa tahu seberapa besar dosa kita terhadap lingkungan.
Belum lagi pembakaran dan pembalakan hutan liar yang masih tetap menjadi aktivitas yang tidak bisa dihentikan, karena kurangnya tekad politik.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
- Prakiraan Cuaca di Sulut Beberapa Hari ke Depan, Waspadai Banjir & Tanah Longsor
- BPBD Ingatkan Warga Banjarnegara Akan Bahaya Cuaca Ekstrem
- Waspada Cuaca Ekstrem di Riau 16-21 April 2024, Berpotensi Terjadi Bencana
- BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem
- Pemudik Hati-Hati, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Saat Arus Mudik Lebaran
- Libatkan Peserta Tunanetra dalam Arutmin Borneo Run, Anak Usaha BUMI Raih Rekor MURI