Bumi yang Tidak Bisa Dihuni
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kenaikan suhu bumi sebesar 1.1°C kelihatannya angka yang kecil.
Namun, efek yang ditimbulkan sangatlah besar dan destruktif.
Yang sudah terjadi sekarang ini adalah hujan dengan intensitas tinggi, siklon tropis, banjir, dan musim kemarau yang makin panjang dan menjadi penyebab kebakaran skala besar.
Efek lain perubahan iklim yang sangat mengkhawatirkan adalah gelombang panas ekstrem yang terjadi beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan sebagian besar wilayah Eropa dan Amerika mengalami panas ekstrem dan kebakaran hutan di ratusan titik.
Akibat pemanasan global, daratan yang selama ini dianggap beku permanen atau permafrost meleleh, dan bahkan terjadi kebakaran besar di wilayah Siberia.
Hal ini sangat mengherankan karena Siberia merupakan wilayah berpenghuni dengan cuaca paling dingin di dunia.
Sektor pertanian juga akan terancam.
Jika suhu bumi terus memanas maka perubahan iklim akan mengubah ritme musiman, yang bisa mengakibatkan penurunan produktivitas hasil pertanian secara signifikan, termasuk risiko gagal panen akan semakin sering terjadi.
Gutteres menyatakan bahwa pemanasan global telah menjadi penyebab bencana cuaca ekstrem di seluruh dunia ini.
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar
- Pemkab Sumedang Siapkan Solusi Permanen Atasi Banjir Lumpur di Dusun Bakom Cisitu
- Jateng Siaga Bencana, Polisi Siapkan Jalur Alternatif Mudik Lebaran 2025
- BMKG Ungkap Prediksi Cuaca Hari Ini, Cek Wilayah yang Dilanda Hujan
- Cuaca Ekstrem Berlanjut di Jateng hingga 15 Maret, Ramadan Waspada Bencana
- Waspada, BMKG Ungkap Wilayah Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini