Buntut Bentrok Ormas PP vs Paguyuban Lowo Ireng, 4 Orang jadi Tersangka
Dalam pengerjaan wahana bermain tersebut, kata dia, terjadi longsoran tanah uruk ke saluran irigasi sehingga mengakibatkan airnya keruh.
Menurut dia, kondisi tersebut juga mengakibatkan banyak ikan di dalam kolam milik warga banyak yang mati.
"Terkait dengan permasalahan tersebut, maka dicarikan solusi-nya. Kemudian pada tanggal 7 Maret, sekitar pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB, dari pihak proyek sebenarnya sudah kumpul bersama tokoh masyarakat, kepala desa, bahkan di sana ada Bhabinkamtibmas dan Babinsa," jelasnya.
Tidak lama setelah pertemuan yang menghasilkan titik temu itu selesai, kata dia, datanglah sekitar 10-20 orang dengan menggunakan pakaian seragam ormas.
"Ini masih perlu kami dalami, kami duga itu oknum dari Pemuda Pancasila. Di situlah terjadi keributan, sebetulnya di situ juga sudah selesai," ujarnya.
Seiring dengan berjalan-nya waktu, kata dia, muncullah pesan suara yang beredar di kalangan Pemuda Pancasila maupun Lowo Ireng.
Ia mengatakan inti dari pesan-pesan suara tersebut mengadu domba atau menghasut kedua ormas, sehingga terjadilah keributan.
Bahkan ketika beberapa oknum Lowo Ireng mendatangi Kecamatan Sumbang, kata dia, dilakukan pengadangan oleh oknum Pemuda Pancasila di Desa Banteran (Sumbang) karena terpengaruh pesan suara tersebut.
Sebanyak 200 orang dari Paguyuban Lowo Ireng bentrok dengan 400 anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP).
- Bamsoet Apresiasi 60 Kader Pemuda Pancasila Terpilih dalam Pemilu Legislatif 2024
- Bahas Ekonomi Lokal Hingga Kasus Korupsi Timah, MPW Pemuda Pancasila Babel Gelar FGD
- Ormas PP Bentrok dengan BPPKB Banten di Karawang, 3 Orang Kritis
- Pemuda Pancasila Gelar Aksi Pemilu Damai, Bagi-Bagi Bunga kepada Polisi
- Sosialisasi Empat Pilar, Bamsoet Bicara Peran Kader Pemuda Pancasila di Pemilu 2024
- Bantah Terlibat Bentrokan, Laskar Manguni Siap Jaga Kedamaian di Bitung dan RI