Bunuh Diri Penyebab Kematian Nomor Dua di Korsel

Hyun Jeong mengungkapkan tingkat bunuh diri sangat tinggi terjadi pada kalangan muda maupun tua. Dua kelompok yang dianggap paling rentan.
Transformasi ekonomi, dianggap melukai banyak penduduk lanjut usia yang sudah tidak bekerja. Mengingat, fakta bahwa sekitar setengah dari orang tua hidup dalam kemiskinan atau memiliki penghasilan terbatas. Sedangkan rencana pensiun pemerintah hanya dimulai tiga dekade yang lalu.
Sedangkan, anak muda menghadapi tekanan kuat dari keluarga dan masyarakat untuk berprestasi di sekolah. Ditambah lagi, pekerjaan dengan gaji tinggi semakin sulit didapat sejak krisis ekonomi tahun 1990-an, sehingga mendorong iklim kompetisi yang tinggi di dunia kerja.
Menurut Korean Statistical Information Service, pada tahun 2015, bunuh diri adalah penyebab kematian nomor satu pada orang berusia 10 sampai 39 tahun.
Oleh karena itu, pemerintah Korsel melakukan segala upaya untuk mengurangi kasus bunuh diri. Di antaranya, menempatkan penghalang di atap dan jembatan bertingkat tinggi yang melintasi sungai Han di Seoul. Selain itu, tentunya melibatkan para pskiater untuk mengatasi masalah kejiwaan. (yln/JPC)
Meski masuk jajaran negara maju dan modern, Korea Sealatan ternyata punya salah satu tingkat bunuh diri tertinggi di dunia
Redaktur & Reporter : Adil
- Bukan Bunuh Diri, Bernard Rivaldo Tewas Dibunuh Gegara Utang Rp 100 Ribu
- Pembunuh di Karimun Menyerahkan Diri Setelah Dikunjungi Keluarga Korban saat Lebaran
- Ahli Waris PMI yang Meninggal di Korsel Dapat Santunan Rp 85 Juta
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Shin Tae Yong Ditunjuk Menjadi Waketum Federasi Sepak Bola Korsel
- Laga Perdana Piala Asia U-17, Timnas Indonesia Tidak Gentar Lawan Korea Selatan