Bunuh Istri, Langsung Gantung Diri

Bunuh Istri, Langsung Gantung Diri
Bunuh Istri, Langsung Gantung Diri
LIMAPULUH KOTA -- Beni Saputra, 28, asal Nagari Tanjuangbungo, Kecamatan Suliki, nekad menghabisi nyawa istrinya Wina, 22, asal Nagari Maek, Kecamatan Bukitbarisan. Usai membunuh sang istri yang baru tiga minggu dinikahi itu, Beni langsung mengakhiri nyawanya sendiri, dengan cara gantung diri menggunakan selembar kain sarung. Motif belum diketahui, apakah karena persoalan rumah tangga, terlilit hutang, atau karena beban ekonomi menjelang Idul Fitri.

"Sekarang, kami masih terus mendalami kasus ini. Termasuk memastikan apa motifnya," ujar Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Chairul Aziz  didampingi Kapolsek Kapur IX, Iptu Aliman di kantornya, kemarein (19/8). Tragedi ini terjadi di kawasan transmigrasi Jorong II, Nagari Kotobangun, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.

Polisi menduga, peristiwa ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Namun baru diketahui pihak keluarga bersama masyarakat yang tinggal di kawasan transmigrasi Koto Bangun, Rabu (18/8) sekitar pukul 17.45 WIB atau beberapa saat menjelang masuk waktu buka puasa. Dijelaskan Chairul Aziz, saat ditemukan Rabu (18/8) sore, kondisi pasangan suami-istri Beni dan Wina sama-sama mengenaskan. Beni tergantung di ruang tamu, dengan posisi lidahnya terjulur dan kemaluan mengeluarkan sperma.

Sementara, Wina tergeletak di tempat tidur, dengan kondisi telinga dan hidung yang tak henti mengeluarkan darah. "Sedangkan lehernya, ditutup dengan kain panjang," imbuh Chairul Aziz.  Aparat Polsek Kapur IX langsung membawa mayat ke puskesmas untuk dimintakan visum et repertum. Sekaligus melakukan penyelidikan, guna  mengungkap motif terjadinya peristiwa tersebut.

LIMAPULUH KOTA -- Beni Saputra, 28, asal Nagari Tanjuangbungo, Kecamatan Suliki, nekad menghabisi nyawa istrinya Wina, 22, asal Nagari Maek, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News