Bupati Serang Dinilai Berlebihan Sikapi Surat Terbuka Devi

Bupati Serang Dinilai Berlebihan Sikapi Surat Terbuka Devi
Sekjen FSGI Retno Listyarti. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan pemanggillan Bupati Serang Tatu Chasanah terhadap siswa SD Sadah yang menulis surat terbuka terkait kondisi sekolahnya yang memprihatinkan karena berdiri di lokasi bekas kandang kerbau.

Seharusnya Bupati Tatu Chasanah tidak reaktif dan tidak menuding seolah-olah surat terbuka tersebut adalah upaya membunuh karakternya.

"Bupati Tatu Chasanah seharusnya mendengarkan suara anak dan mengapresiasi keberanian dan kecerdasan ananda Devi dalam menyuarakan apa yang anak-anak rasakan terkait kondisi sekolahnya yang sangat memprihatinkan.

“Bukan malah mencurigai seolah ananda dimanfaatkan oknum tertentu untuk membunuh karakter seorang bupati," kata Retno Listyarti, komisioner KPAI bidang pendidikan dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (5/12).

Retno melanjutkan, pejabat publik sudah seharusnya terbuka terhadap kritik dan siap menindaklanjuti kritikan warganya. Devi adalah salah satu warga Kabupaten Serang yang memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya. Terlalu jauh kalau kepolosan Devi seolah ada yang menunggangi untuk kepentingan politis.

"Bupati Serang dan jajarannya seharusnya menggunakan kritik ananda Devi untuk segera memperbaiki kondisi Sekolah Sadah yang tergusur karena pembangunan kantor Pemkab. Apalagi kondisi tersebut diduga sudah berlangsung dua tahun dan tidak juga dianggarkan pembangunannya pasca penggusuran," tuturnya.

Menurut Retno, KPAI akan mengunjungi SD Sadah untuk melihat kondisi dan fakta yang sebenarnya. Aakah sesuai dengan yang ditulis Devi dalam suratnya atau malah kondisinya lebih memprihatinkan jika didasarkan pada delapan standar nasional pendidikan.

Pengawasan langsung ini juga untuk mengumpulkan keterangan lain yang dibutuhkan bagi rekomendasi KPAI.

Bupati Tatu Chasanah seharusnya tidak reaktif dan tidak menuding seolah-olah surat terbuka tersebut adalah upaya membunuh karakternya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News