Burberry Stop Pakai Bulu Hewan Asli Dan Bakar Produknya Yang Tidak Laku

Burberry Stop Pakai Bulu Hewan Asli Dan Bakar Produknya Yang Tidak Laku
Burberry Stop Pakai Bulu Hewan Asli Dan Bakar Produknya Yang Tidak Laku

Label mode asal Inggris, Burberry, mengatakan tidak akan lagi membakar barang-barang mewah yang tidak terjual atau menggunakan bulu asli dalam koleksi mereka yang tidak laku terjual menyusul terungkapnya catatan lingkungan label itu yang mengejutkan.

Burberry bulan Juli lalu mengakui telah membakar produk mereka yang tidak laku terjual dalam setahun senilai 28,6 juta pound ($ 51,4 juta) atau sekitar Rp 500 miliar demi mencegah produk mereka dijual di bawah harga pasar dan mendevaluasi nilai merek.

Burberry mengungkap masalah limbah di industri fashion - baik pada produk mewah maupun fashion yang diproduksi masal - hanya beberapa bulan setelah pemilik rumah model Cartier dan Montblanc mengaku harus membeli kembali jam-jam tangan mereka sendiri dari dealer untuk mencegah kelebihan stok.

Burberry juga mengatakan pada hari Kamis (6/9/2018) waktu setempat kalau rumah mode mereka akan mengikuti langkah Versace, Gucci dan perintis busana beretika, Stella McCartney, untuk menghapuskan bulu asli dari hewan-hewan seperti kelinci, rubah, bulu dan rakun Asia dari berbagai produk fashion mereka.

Industri fashion tersebut sedang dalam tekanan baik dari konsumen maupun organisasi lingkungan yang mendesak agar rumah mode mereka lebih berkelanjutan.

Banyak pengecer telah dipanggil dalam beberapa tahun terakhir lantaran memberangus produk mereka yang tidak terjual, termasuk dengan cara merobek-robek atau melubangi produk pakaian mereka sebelum membuangnya.

Pengamat pasar Richemont, seorang pemilik merek mewah, mengatakan Burberry akan membeli kembali stok yang tidak terjual dari dealer dan tidak akan memindahkannya ke pasar lain.

Sebaliknya, mereka berencana mendaur ulang logam dan batu mulia yang ada di produk mewah mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News