Burhanuddin Kecam Pihak yang Manipulasi Hasil Survei demi Perpanjang Masa Jabatan Presiden

Burhanuddin Kecam Pihak yang Manipulasi Hasil Survei demi Perpanjang Masa Jabatan Presiden
Survei Indikator Politik Indonesia pada Desember 2021 menunjukkan mayoritas publik tidak setuju masa jabatan presiden diperpanjang hingga 2027. Foto: Twitter @BurhanMuhtadi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengecam pihak-pihak yang menggunakan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi untuk mendorong agenda perpanjangan masa jabatan presiden.

Pasalnya, hasil survei justru menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi tidak berbanding lurus dengan opini publik soal perpanjangan masa jabatan atau penundaan pemilu.

Tiga survei yang dilakukan Indikator pada akhir 2021 memperlihatkan bahwa jumlah yang mendukung pemilu digelar sesuai jadwal konsisten di atas 60 persen.

Sedangkan yang mendukung pemilu pada 2027 selalu di bawah 30 persen.

"Survei nasional Indikator Desember 2021 jelas menunjukkan bahwa mayoritas publik setuju pemilu tetap diadakan pada 2024 meski dalam keadaan pandemi sekalipun. Hanya seperempat warga yang setuju pemilu ditunda hingga 2027 dengan alasan pandemi atau pemulihan ekonomi," tulis Burhan di akun Twitter @BurhanMuhtadi.

Pada survei Desember 2021, lanjut Burhan, Indikator bahkan memasukkan pertanyaan tentang perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Hasilnya, 32,9 persen menjawab kurang setuju dan 25,1 persen tidak setuju sama sekali.

Sedangkan ketika jumlah yang menjawab setuju dan sangat setuju digabungkan, persentase totalnya adalah 35,5 persen.

Burhanuddin Muhtadi mengecam pihak-pihak yang menggunakan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi untuk mendorong agenda perpanjangan masa jabatan presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News