Bursa Indonesia Butuh Insentif
Senin, 06 Oktober 2008 – 12:26 WIB

Bursa Indonesia Butuh Insentif
Ekonom Senior BNI itu memperkirakan inflasi year on year sekitar 11,8 persen. Tidak berubah dari bulan sebelumnya 11,85 persen. ''Selain itu, karena krisis di AS, maka USD akan cenderung melemah dan otomatis IDR akan menguat tanpa perlu BI mengintervensi dengan menaikkan BI rate. Jadi, kesimpulan, BI rate tak perlu diubah.''
Baca Juga:
Hari ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai kembali aktivitas perdagangan setelah libur Lebaran. Melihat tren global, indeks harga saham gabungan (IHSG) kemungkinan tertekan. Namun, jika pemerintah mampu menenangkan pasar, sangat mungkin indeks rebound mendahului pulihnya indeks di bursa global.(aan/fan)
JAKARTA - Pengamat ekonomi memperkirakan Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan BI rate di tengah ketidakpastian perekonomian global. Kebijakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya
- Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di Sektor Kepabeanan Lewat Kolaborasi Lintas Instansi
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- Prabowo Bakal Wujudkan Swasembada BBM di Indonesia