Wall Street Cemaskan Ekonomi AS
Senin, 06 Oktober 2008 – 12:19 WIB
NEW YORK - Penandatanganan persetujuan program bailout (penjaminan atau penyelamatan lewat dana talangan) senilai USD 700 miliar tidak membawa sentimen positif di pasar. Buktinya, indeks Wall Street ditutup merah. Bahkan, indeks Wall Street pekan lalu tercatat yang terburuk dalam tujuh tahun terakhir. Para investor ragu bailout mampu menyelamatkan pasar kredit dan menghentikan resesi yang melanda AS.
Pada awal perdagangan, indeks Wall Street sempat menguat. Pemicunya adalah ditekennya bailout di Kongres AS dan upaya pembelian saham Wachovia Corp. oleh Wells Fargo & Co. Tapi, indeks langsung terkoreksi tajam saat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung. Lalu, investor fokus untuk menghadapi ekonomi AS yang masih bermasalah dan menunggu implementasi UU bailout.
Baca Juga:
Pada perdagangan Jumat (3/10), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 157,15 poin (1,50 persen) dan ditutup 10.325,70. Nasdaq juga melemah 29,33 poin (1,48 persen) dan ditutup 1.947,39. Lalu, S&P 500 turun 15,04 poin (1,35 persen) ke level 1.099,24. Ini kali pertama dalam empat tahun terakhir indeks S&P ditutup di bawah 1.100.
Laporan angka pengangguran di AS juga memberi indikasi bahwa negara adidaya tersebut diterpa resesi. Berdasar data, angka pengangguran di AS September lalu 159 ribu orang. Itu berarti angka pengangguran naik berturut-turut dalam sembilan bulan terakhir dan mencapai level terburuk dalam lebih dari lima tahun terakhir.
NEW YORK - Penandatanganan persetujuan program bailout (penjaminan atau penyelamatan lewat dana talangan) senilai USD 700 miliar tidak membawa
BERITA TERKAIT
- Naisu Raih Creative Marketing Partner of the Year dari TikTok
- ENTREV Apresiasi Langkah Strategis Pemerintah Pacu EV untuk Kendaraan Listrik
- PT Ingria Pratama Capitalindo & KSPSI Kolaborasi Bikin Buruh Gampang Punya Rumah
- Terapkan Digitalisasi, Ditjen Hortikultura Permudah Pemantauan dan Evaluasi Proyek HDDAP
- Berbicara di Nikkei Forum 2024, Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia
- Wamendag Jerry Sebut Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Lindungi Industri Tekstil Nasional