Buru DPO MIT, Satgas Madago Raya Memperpanjang Operasi, 1.500 Personel Terlibat 

Buru DPO MIT, Satgas Madago Raya Memperpanjang Operasi, 1.500 Personel Terlibat 
Polisi menunjukkan foto empat orang sisa DPO teroris anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Mapolda Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (22/9/2021). Setelah pimpinan MIT Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora ditembak mati, kepolisian merilis kembali sisa DPO Teroris anggota MIT Poso sebanyak empat orang yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Pranata. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.

jpnn.com, PALU - Operasi Madago Raya yang dilakukan personel gabungan TNI dan Polri di Sulawesi Tengah (Sulteng) diperpanjang. 

Operasi pengejaran terhadap daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulteng, diperpanjang hingga akhir Desember 2021. 

"Sebagaimana diketahui operasi dilaksanakan setiap tiga bulan," ungkap Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto, Jumat.

Operasi tersebut kini telah memasuki tahap keempat pada tahun 2021.

Perwira menengah Polri itu menjelaskan operasi yang diperpanjang ini telah dimulai sejak 1 Oktober hingga akhir Desember 2021. 

Dia menegaskan bahwa dalam operasi ini tidak ada penambahan personel TNI maupun Polri. 

"Belum ada penambahan personel, sedangkan personel yang terlibat di Madago Raya sekitar 1.500," kata Didik.

Tim Satgas Madago Raya yang terbagi beberapa kelompok masih terus melakukan tugas dan fungsinya menanggulangi permasalahan terorisme yang terjadi di wilayah tersebut.

Satuan Tugas Madago Raya gabungan dari personel TNI dan Polri masih terus memburu empat DPO MIT di Poso. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News