Buru Kursi Kosong, Serbu MAN Banyuwangi

Buru Kursi Kosong, Serbu MAN Banyuwangi
Buru Kursi Kosong, Serbu MAN Banyuwangi
Imron mengaku, pada pukul 07.00 kemarin, posisi anaknya masih di urutan 170. pagu sekolah tersebut adalah 224 siswa. "Sejak pagi saya sudah di sekolah ini untuk mengetahui perkembangan terakhir anak saya. Saya baru bisa tenang pada jam 12.00, dan skor terakhir sudah ditetapkan," ujarnya. Begitu juga dengan Koyah, 35, warga Kelurahan Karangrejo, yang mengaku akan menunggu perkembangan skor sampai pukul 10.00. "Jika pada pukul 10.00 skor anak saya berada di urutan kritis, saya akan mencabut berkas pendaftaran dan mendaftarkannya ke sekolah lain," ujarnya.

Sementara itu, di SMAN 1 Banyuwangi pagi kemarin, beberapa orang terlihat antre untuk mencabut formulir pendaftaran. Salah satunya adalah Arif, 14, warga Kelurahan Pakis. Padahal, Arif baru saja memasukkan formulir pendaftaran di sekolah itu. Setelah tahu skornya berada di bawah batas pagu, dia langsung mencabut formulir pendaftaran yang baru saja dimasukkan itu. "Saya akan mendaftar ke sekolah lain. Mungkin saya masih bisa diterima di sekolah negeri yang lain," ucapnya singkat.

Hal berbeda dilakukan Vandy, 14. Dia mengaku mencabut berkas pendaftarannya di SMAN 1 Banyuwangi untuk mendaftar di salah satu sekolah swasta di Banyuwangi. "Di sini juga banyak sekolah swasta yang berkualitas," ucapnya. (mg4/aj/jpnn)


Berita Selanjutnya:
USAID Hibahkan USD 1,38 Juta

BANYUWANGI-Gelombang eksodus pendaftar benar-benar terjadi pada hari terakhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) . Aktivitas pendaftar yang cukup


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News