Buruh Bekasi Curhat ke Kang Emil Soal UMSK Molor

Buruh Bekasi Curhat ke Kang Emil Soal UMSK Molor
Ridwan Kamil. Foto istimewa for jpnn

Untuk buruh yang rumahnya jauh dari pabrik, disediakan bus gratis.

Dia merinci, beban transportasi buruh meliputi beli kendaraan, bahan bakar minyak menyesuaikan tempat tinggal dengan tempat bekerja. Menurut dia, buruh saat ini tidak efesien karena jarak tempat kerja dengan tempat tinggal cukup jauh.

"Kerja di Kabupaten Bekasi, tinggalnya di Kota Bekasi," kata dia.

Selain membuat tidak efisien, jarak yang jauh juga membuat buruh stres. Sebab, perjalanan membutuhkan waktu tak sedikit, belum lagi ketika jalan yang dilintasi macet. Sehingga waktu santai bersama dengan keluarga cukup sedikit karena habis di jalan.

Karena itu, Kang Emil akan menggagas apartemen untuk buruh di sekitar tempatnya bekerja.

Program Rindu (Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum) untuk buruh adalah, meningkatkan kesejahteraan buruh dengan membangun perumahan, rusun atau apartemen bagi buruh yang lokasinya tidak jauh dari pabrik atau di lingkungan industri.

Membangun sekolah dekat lokasi pabrik untuk anak - anak buruh. Untuk warga lokal yang merasa tersaingi oleh pendatang karena sulit mendapat pekerjaan, juga harus dicarikan solusinya. Masalah warga lokal adalah tak mempunyai skill untuk bekerja di pabrik, maka Rindu, kata Kang Emil, akan meminta pabrik membuat training center untuk tingkatkan skill warga lokal.

"Mereka ditraining 3 bulan, setelah punya skill bisa dipekerjakan di pabrik tersebut," ujar Kang Emil.

Karena itu, Kang Emil akan menggagas apartemen untuk buruh di sekitar tempatnya bekerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News