Buruh China Berkuasa di Indonesia?

Buruh China Berkuasa di Indonesia?
Laode Ida. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tidak ada penjelasan yang bisa diterima akal sehat kecuali hanya satu kalimat bahwa buruh China-lah yang berkuasa di Indonesia sekarang ini.

Hal tersebut disampaikan mantan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida di Jakarta, Kamis (30/4) merespons maraknya TKA asal Tiongkok di Indonesia di tengah Pandemi Covid-19.

Laode menyayangkan sikap pemerintah mengizinkan TKA asal China ke Indonesia. Padahal, pada saat bersamaan semua warga bangsa ini diminta diam di rumah. Pergerakan dibatasi secara ketat, para ASN dan karyawan swasta diminta untuk kerja dari rumah (WFH).

Selain itu, mal-mal ditutup, restoran ditutup. Bahkan kendaraan angkutan umum pun termasuk penerbangan disetop sementara. “Semua itu sebagai upaya menyetop penyebaran wabah virus corona (covid 19),” kata Laode.

Laode juga menyayangkan penjelasan pejabat Kemenaker yang berargumen bahwa tidak ada alasan melarang mereka karena semua persyaratannya dipenuhi. “Ini Luar biasa, bukan?,” sindir Laode.

Menurut Laode, pemberian hak istimewa kepada para TKA China seperti itu sungguh-sungguh menyayat-nyayat hati warga bangsa pemilik bendera Merah Putih ini.

Laode menyebut hanya tiga kemungkinan saja ketika Kemenaker memberi izin dengan alasan seperti itu. Yakni tidak memiliki sense of covid crisis, ada yang masuk angin dalam proses pengurusan izin masuk, dan atau kemungkinan adanya tekanan dari kekuatan besar di luar Kemenaker.

Seperti sudah diketahui secara luas, kata dia, bahwa publik bangsa ini bersikap tidak setuju dengan adanya TKA China yang terus masuk ke Nusantara. Bahkan secara seluruh elemen stakeholders di Sultra (gubernur, para bupati/wali kota, pimpinan dan anggota DPRD, dan masyarakat lokal) menolak keras rencana kedatangan TKA asal China itu.

Menurut Laode Ida, tidak ada penjelasan yang bisa diterima akal sehat kecuali hanya satu kalimat bahwa buruh China-lah yang berkuasa di Indonesia sekarang ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News