Buruh Diminta Ikut Suarakan Kecurangan Pilpres

Buruh Diminta Ikut Suarakan Kecurangan Pilpres
Massa Buruh dari berbagai serikat menggelar aksi demo dalam rangka Hari Buruh atau May Day 2018 di Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono meminta agar peringatan May Day atau Hari Buruh 2019 pada Rabu (1/5) ini, dijadikan momentum menyuarakan berbagai dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pilpres 2019.

"Buruh harus suarakan hasil Pilpres yang curang. Sebab kalau pemerintahan yang dihasilkan dari pada hasil pemilu curang, maka nasib buruh dan kesejahteraan buruh tidak akan berubah," ucap Arief di Jakarta, Selasa (30/4) malam.

BACA JUGA: Gerindra Tuding Wacana Pemindahan Ibu Kota Hanya Pengalihan Isu

Dia beralasan, segala kecurangan Pilpres yang ditujukan untuk menguntungkan Pasangan 01 tak lepas dari peran besar pemilik modal di Indonesia yang selama ini tidak menginginkan kesejahteraan buruh.

"Mereka lebih senang dengan presiden yang bisa mudah diatur-atur untuk memudahkan mereka melakukan pratik-pratik usaha di Indonesia secara kotor dan memeras keringag buruh," tegasnya.

Hal itu menurutnya sudah terbukti dengan terbitnya PP 78 tentang pengupahan yang banyak merugikan Bmburuh untuk mendapatkan hak kesejahteraan.

BACA JUGA: Arief Poyuono: Memangnya Kami Menganggap Mereka Musuh?

Dia juga meyakini aturan tersebut tidak akan direvisi meskipun Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah berjanji akan membentuk tim guna mengkaji perubahannya kepada pada presiden buruh di Istana Bogor, beberapa hari lalu.

Arief meminta agar peringatan May Day atau Hari Buruh 2019 dijadikan momentum menyuarakan berbagai dugaan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News