Buruh Mengancam Bakal Berdemonstrasi Besar-besaran jika Anies Tak Lakukan Ini

Buruh Mengancam Bakal Berdemonstrasi Besar-besaran jika Anies Tak Lakukan Ini
Massa aksi dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) beserta federasi para buruh melakukan aksi terkait UMP 2022 dan UU Cipta Kerja. Ilustrasi. Foto: Wenti Ayu Apsari/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (PERDA KSPI) DKI Jakarta menolak UMP DKI Tahun 2022 diturunkan dari Rp 4.641.854 menjadi Rp 4.573.8454.

Penurunan UMP ini berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta yang membatalkan Keputusan Gubernur (Kepgub) tentang kenaikan UMP DKI 2022 sebesar 5,1 persen.

PERDA KSPI Jakarta pun meminta Gubernur Anies Baswedan untuk mengajukan banding dan tidak melaksanakan putusan PTUN itu.

"Wibawa pemerintah DKI dalam hal ini tidak boleh kalah oleh kepentingan sesaat dari pengusaha yang melakukan perlawanan terhadap Kepgub mengenai UMP 2022," ucap Ketua PERDA KSPI Jakarta Winarso, Rabu (13/7).

Apabila tetap dijalankan, menurut Winarso, PERDA KSPI beranggapan bahwa setiap keputusan pemerintah bisa saja dibawa ke pengadilan terus-menerus.

Persatuan buruh ini pun mengancam bakal menggelar aksi unjuk rasa secara besar-besaran.

“Apabila Gubernur Anies tidak melakukam banding, maka kaum buruh akan melakukan aksi besar-besaran," tuturnya.

Partai buruh, kata dia, akan mendukung langkah pekerja terhadap persoalan yang ada di DKI Jakarta.

Persatuan buruh ini mengancam bakal menggelar aksi unjuk rasa atau berdemonstrasi besar-besaran jika Anies tidak melakukan ini, begini penjelasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News