Burung Penabrak Dikira Itik
Selasa, 20 Januari 2009 – 09:22 WIB
Kapten Sullenberger langsung menghubungi pengatur lalu lintas udara dan mengatakan pesawatnya kian pelan dan terbang rendah sementara banyak gedung tinggi untuk sampai ke bandara. Bila diarahkan ke Bandara Teterboro di New Jersey atau Bandara LaGuardia, dia khawatir bakal jatuh di pemukiman penduduk. “Kami tak bisa melakukannya, Kami bakal mendarat di Hudson,’’ katanya kepada tim penyidik dari NTSB.
Baca Juga:
Berkat kerja sama apik dengan co-pilot Jeff Skiles, Sully berhasil mendarat mulus di Sungai Hudson. Berdasar catatan kotak hitam, mesin pesawat mati ketika terbang diketinggian 3200 kaki atau sekitar 975 meter. Menurut penyidik, ketinggian normal sebelum mendarat darurat adalah 3.500 kaki.
Ini pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir, terjadi kecelakaan pesawat tanpa adanya korban luka maupun meninggal. Sebelum berhasil diselamatkan petugas, kru dan para penumpang bergelayut di punggung dan sayap pesawat yang masih tegak.
Ketika pesawat berhasil diangkat, tampak sayap sebelah kanan hangus terbakar dan kulitnya mengelupas. Sementara mesin sebelah kiri masih dinyatakan hilang. Tim dari NTSB baru akan melanjutkan pencarian mesin pada hari ini. (ape/ttg)
NEW YORK – Penyebab pendaratan darurat pesawat US Airways di Sungai Hudson, New York, pada Kamis lalu (15/1) terungkap. Berdasar catatan kotak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia