Burung Unta

Burung Unta
Luhut Panjaitan (berdiri). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Pepatah Inggris mengatakan ‘’ignorance is a bliss’’. Biasanya diartikan ketidaktahuan adalah berkah, atau ketidaktahuan membawa ketenangan.

Namun, ada juga yang mengartikan kebodohan atau kedunguan adalah berkah.

Orang yang tidak tahu ada bahaya di sekelilingnya pasti merasa tenang-tenang saja, meskipun sebenarnya bahaya itu benar-benar ada dan mengancam nyawanya. Begitu dia tahu bahwa ada bahaya di sekitarnya maka dia mulai panik.

Sebaliknya, ada orang yang selalu ketakutan terhadap apa saja yang ada di sekelilingnya. Hal-hal kecil yang tersembunyi di sekitarnya dianggap sebagai sesuatu yang mengancam dan membahayakan.

Orang seperti ini dihinggapi sikap phobia, ketakutan terhadap sesuatu. Dalam kondisi yang berlebihan orang ini akan kejangkitan penyakit parno, alias paranoid, ketakutan yang berlebihan.

Pagebluk Covid-19 selama setahun terakhir menciptakan dua jenis manusia itu. Ada yang ignorance, menganggap tidak ada bahaya. Ada juga yang ketakutan berlebihan sampai menjadi parno, dan mengunci diri di dalam kamar sepanjang hari.

Dua kelompok itu sama-sama ekstrem. Kelompok pertama percaya kepada teori konspirasi bahwa pagebluk ini merupakan desain kekuatan tertentu untuk menghancurkan dunia.

Kelompok ini kemudian menyebut pandemi sebagai ‘’plandemi’’, pagebluk yang didesain atau dibuat sesuai rencana (plan).

Embusan angka kenaikan ekonomi 7 persen itu adalah embusan angin sorga. Sama dengan politik burung unta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News