Bustanul Arifin: Pertanian Menjadi Andalan Saat Resesi

Bustanul Arifin: Pertanian Menjadi Andalan Saat Resesi
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan panen raya. Foto: Humas Kementan RI.

"Ini menjadi amat signifikan mengganggu kinerja subsektor peternakan, sehingga perlu mendapat perhatian serius, jika ingin mencapai yang lebih baik," sarannya.

Selain itu, dia juga menerangkan bahwa Kementan telah melakukan langkah terbaik, dengan mengeluarkan Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mengelola jumlah atau suplai GGPS (Great-Grand Parent Stock) atau bibit-biangnya ayam dan GPS (Grand-Parent Stock) yang menghasilkan parent stock dan DOC (day-old chicken).

"Apabila upaya tersebut terus dijalankan, maka sektor peternakan akan tumbuh maksimal," tandasnya.

Sementara itu, akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Firdaus mengatakan sektor pertanian adalah penolong bagi perekonomian Indonesia di tengah suasana pandemi Covid 19 yang terus berkepanjangan.

Dia mengibaratkan sektor pertanian sebagai sebuah nyawa terhadap hidup dan matinya roda perekonomian sebuah bangsa.

Firdaus menyatakan, data BPS mengenai pertumbuhan sektor pertanian adalah kabar gembira sekaligus pemicu bagi petani untuk meningkatkan produksi kebutuhan pangan nasional.

"Apalagi, pertumbuhan ini terjadi saat sektor lain mengalami penurunan. Ini kabar gembira bagi perekonomian Indonesia" tambah Firdaus.(*/jpnn)

Sektor pertanian tumbuh positif pada triwulan III 2020 yang mencapai angka 2,15 persen (YoY).


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News