Bustanul Arifin: Pertanian Menjadi Andalan Saat Resesi

Bustanul Arifin: Pertanian Menjadi Andalan Saat Resesi
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melakukan panen raya. Foto: Humas Kementan RI.

jpnn.com, JAKARTA - Peningkatan kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi nasional diapresiasi sejumlah kalangan. Capaian tersebut juga dinilai tidak terlepas dari upaya maksimal dari Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

Pengamat Eknomi Pertanian dari Universitas Lampung (Unila) Prof Bustanul Arifin menyebutkan, pertumbuhan positif sektor pertanian pada triwulan III 2020 yang mencapai angka 2,15 persen (YonY), jauh di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang minus 3,45 persen.

Apalagi, pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir satu tahun juga berdampak pada tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 9,77 juta orang atau 7,07 persen.

"Pada sisi ini, sektor pertanian menyerap lapangan kerja 29,76 persen atau peningkatannya mencapai satu persen," ucap Prof Bustanul pada Minggu (8/11).

Bila dilihat dari sisi pangsa pasar, pertanian juga cenderung bangkit dari semula di tahun 2010 sebesar 15,3 persen sempat turun di tahun 2019 menjadi 13 persen. Namun, tepat di Triwulan ke III 2020 naik menjadi 14,68 persen.

Bustanul menyimpulkan, dalam kondisi sulit di masa Pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi bantalan dan andalan menghadapi resesi perekonomian.

"Di sinilah peran Kementerian Pertanian yang tidak pernah kendor," tegasnya.

Prof Bustanul mencermati, beberapa bidang lain seperti peternakan dalam dua triwulan berturut-turut masih mengalami pertumbuhan negatif. Hal itu disebabkan oleh rendahnya harga daging dan telur ayam, akibat melemahnya permintaan.

Sektor pertanian tumbuh positif pada triwulan III 2020 yang mencapai angka 2,15 persen (YoY).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News