Butuh 6 Bulan untuk Turunkan Suku Bunga

Juli lalu, pertumbuhan kredit memang mencapai delapan persen (yoy).
Namun, bila dihitung year-to-date (ytd), pertumbuhannya hanya 3,1 persen.
Meski begitu, dia masih berharap pertumbuhan kredit membaik pada sisa semester kedua tahun ini.
Mengenai penyebab lambatnya kredit, Agus menduga perbankan memiliki kecenderungan kredit bermasalah yang meningkat.
’’Kredit bermasalah pada awal 2017 itu 2,4 persen. Kemudian, naik ke tiga persen atau 2,9 persen,’’ terang banker 61 tahun tersebut.
Meskipun demikian, dia melapor kepada presiden bahwa perlambatan itu masih berada dalam range yang tidak mengkhawatirkan.
Dugaan penyebab lainnya adalah banyaknya kalangan pengusaha yang masih wait and see.
Mereka ingin melihat perkembangan harga komoditas untuk menentukan langkah selanjutnya.
Bank Indonesia memang sudah menurunkan suku bunga acuan atau 7 days reverse repo rate dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen atau 25 basis poin (bps).
- IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Bawah 5%, Ekonom Bilang Begini
- KPK Ungkap Modus Korupsi Dana CSR BI Seusai Periksa Satori
- Bea Cukai Bantu UMKM di Ambon dan Malang Tembus Pasar Ekspor Lewat 2 Kegiatan Ini
- Pramono Dorong Peran Bank DKI Mengimplementasikan QRIS Tap NFC Bank Indonesia
- bank bjb Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran Lewat SERAMBI
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah