Butuh Rp 200 Juta per Hari demi Makan Pengungsi Gunung Agung

Butuh Rp 200 Juta per Hari demi Makan Pengungsi Gunung Agung
Suasana di Pengungsian warga yaang terdampak dari aktivitas gunung Agung di GOR Suweca Gelgel, Klungkung, Bali (25/9). Ilustrasi : Raka Denny/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan, dana untuk membiayai kebutuhan makan bagi pengungsi Gunung Agung di Bali mencapai Rp 200 juta per hari. Sebab, jumlah pengungsi sudah mencapai lebih dari 134 ribu jiwa di berbagai lokasi pengungsian.

‎"Ini (jumlah pengungsi Gunung Agung, red) kan sudah mencapai lebih dari 100 ribu pengungsi. Laporan biaya makan itu perhari bisa Rp 200 juta," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (29/9).

Untuk membiayai kebutuhan itu, kata Tjahjo, Pemerintah Provinsi Bali bisa menggunakan alokasi belanja tidak terduga (BTT) dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Kebijakan itu sudah diatur dalam Permendagri Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 

Merujuk Permendagri itu, alokasi BTT untuk mendanai kebutuhan pemda yang sifatnya tidak biasa dan diharapkan tidak berulang.  Misalnya, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.

"Kemarin dalam rapat terbatas ‎kami telah menyampaikan mengenai Permendagri-nya, boleh mengalihkan anggaran. Kan anggaran itu bukan hanya gunung meletus saja, pra meletusnya itu kan perlu dana. Diperkuat payung hukumnya," ucap Tjahjo.‎(gir/jpnn)


Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, anggaran untuk membiayaai makanan pengungsi gunung agung bisa diambil dari alokasi belanjat tak terduga dalam APBD.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News