Buwas: Lampung Peringkat Kedua di Sumatera

Buwas: Lampung Peringkat Kedua di Sumatera
Komjen Budi Waseso. Foto: dok. JPNN

Dijelaskan, ke depan BNN juga fokus pada dua program pemberantasan narkoba. Yaitu program pencegahan penyalahgunaan narkoba dan program penangkapan termasuk menyita semua aset pembuatan narkoba. ’’Dua solusi inilah yang akan kami terapkan," tegasnya.

Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu menambahkan, peredaran narkoba saat ini sangat marak karena turut dikendalikan jaringan internasional. Berbagai upaya dan modus dilakukan jaringan narkoba ini untuk mengecoh petugas. Termasuk menggunakan pelabuhan resmi maupun tidak resmi, jalur laut dan udara.

’’Angka penyalahgunaan narkoba di Lampung menduduki peringkat kedua di Sumatera setelah Sumatera Utara. Ini karena Lampung merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Lampung menjadi jalur transit pengirimanan gelap narkoba lintas pulau," terangnya.

Untuk itu, pria yang dikenal berani ini mengajak semua pihak bekerja sama dalam upaya pemberantasan narkoba. ’’Mari kita bersama-sama memerangi narkoba, karena soal pengguna bisa menimpa siapa saja. Kalau ada warga yang bekerja di salah satu instansi, kita jangan melihat institusinya, tetapi oknumnya yang salah,” tuturnya.

Sebelum mengakhiri wawancara, Buwas sempat memberi warning pada pengelola Loka Rehabilitasi. Dia menegaskan, biaya rehabilitasi seluruhnya ditanggung negara sehingga para pecandu tidak dipungut biaya apa pun selama menggunakan fasilitas ini. ’’Jadi nggak ada biaya atau pungutan apa pun. Jangan sampai ada lahan bisnis. Saya tekankan dan pastikan ini gratis, karena ini program negara, dibiayai oleh negara," tandasnya.

Diketahui, BNN juga memiliki tiga balai rehabilitasi lain, masing-masing di Lido, Bogor; Tanah Merah, Kalimantan Timur; dan Baddoka, Makasar. Khusus untuk di Kalianda, pembangunan loka rehabilitasi dianggap penting karena menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera yang menjadi lokasi potensial penyelundupan narkotika. 

Selama ini telah banyak kasus penyelundupan narkoba dalam jumlah besar berhasil diungkap petugas. Terakhir adalah penggagalan penyelundupan 14 kg sabu-sabu dan 50 kg pil ekstasi pada Kamis (15/9) lalu. (yud/p5/c1/fik/ray/jpnn)

KALIANDA – Tingginya arus peredaran narkoba melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), membuat pemerintah gerah. Guna menekan arus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News