Cabai Rawit Disasar Maling, Petani Tidur di Kebun

Pencurian daun bawang dulu sangat marak sampai membuat para peladang resah dan ragu untuk menanam daun bawang.
”Kalau daun bawang dulu bener-bener dijaga. Bahkan sampai rombongan jaga bersama. Dulu pencuriannya marak sekali, banyak yang nangis gara-gara itu. Ada tetangga yang nanam sampai enam balur, semuanya habis dicuri,” ujarnya.
Untuk saat ini, dirinya mengatakan akan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ladangnya setiap malam.
Walaupun tidak pernah kecolongan, hal tersebut untuk berjaga-jaga sebab karena harga cabai yang merokot saat ini cukup untuk membuat tanaman cabai rawit yang mereka tanam menjadi sasaran empuk pencurian.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kotim mengaku belum mendapat laporan dari petani terkait mengenai kasus pencurian tanaman cabai rawit.
Meski begitu, Kasi Produksi Holtikultura Distanak Kotim Gt. Akhirin mengingatkan, para petani untuk terus meningkatkan kewaspadaan agar mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Kami belum dapat laporan soal itu. Untuk saat ini, kami imbau agar para petani untuk berhati-hati dan menjaga ladang mereka masing-masing,” pungkasnya. (sei/yit)
Cabai rawit yang masih di pohon kini rawan dijarah pencuri. Hal ini karena tingginya harga bumbu pedas itu. Petani cabai terpaksa tidur di kebun.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Harga Pangan Hari Ini, Beberapa Turun, tetapi Ada yang Tetap Tinggi
- Harga Pangan Sejumlah Komoditas Stagnan Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram
- Jelang Lebaran, Harga Pangan, Mulai dari Cabai hingga Daging Meroket
- Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Gubernur Luthfi Dorong Pemerataan Pasokan
- Harga Cabai Makin Pedas jelang Lebaran 2025, Daging Sapi Apa Kabar?