Cadaver Plus

Oleh: Dahlan Iskan

Cadaver Plus
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia ke Banyuwangi naik kereta wisata. Ia ke ITS dan Unair untuk memberi kuliah umum. Ia ke Kapasari gang V untuk melihat rumah masa kecil dan mudanya.

Baca Juga:

Ia sembahyang ke gereja Katolik yang hanya setahun sekali ia kunjungi. Ia ke Karanganyar melihat proses daerah di selatan Solo itu menjadi 'Kabupaten Pancasila'.

Puncaknya, Hermawan mengundang makan malam sejumlah kerabat. Ya, kemarin malam itu. Ada pejabat tinggi yang hadir malam itu. Tinggi sekali: tingginya 2,25 meter;

Beliau adalah Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia: Jaroslav Dolecek.

Hermawan adalah konsul kehormatan Republik Ceko sejak negara itu masih Ceko Slovakia. Wilayah kerja awalnya: Jatim, Jateng, dan Yogyakarta.

Saya satu meja dengan pejabat tinggi itu. Kalau bicara dengannya saya harus mendongak.

Ketika tampil dengan mikrofonnya Hermawan keliling ke meja-meja undangan. Beberapa orang ia tanya: apakah mau mengikuti dirinya menjadi cadaver.

Tidak satu pun ada yang mau. Padahal dengan cara itu kehidupan seseorang akan lebih abadi.

Guru sepanjang hayat: Hermawan Kartajaya. Ia berulang tahun ke-75 kemarin malam. Dia ingin menyumbangkan mayatnya kelak untuk fakultas kedokteran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News