Cak Mus jadi DPO Polisi, Kasus Apa?

Cak Mus jadi DPO Polisi, Kasus Apa?
Kapolres Madiun AKBP Jury Leonard Siahaan dan jajaran menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pencurian dengan pemberatan di Toko HP Maju Hardware Caruban yang melibatkan komplotan residivis hingga merugikan ratusan juta rupiah, Minggu (27/6). Foto: ANTARA/Louis Rika

Para tersangka masuk dalam toko Maju Hardware dengan cara menggunting gembok menggunakan gunting baja.

Kemudian setelah terbuka, tersangka Cak Mus masuk diikuti oleh tersangka AFR, TP, MNH, dan AK. Sedangkan tersangka CE menunggu di mobil sambil mengawasi situasi sekitar.

Para tersangka yang di dalam toko kemudian mengambil seluruh HP yang ada di dalam toko dan dimasukan ke dalam dua buah karung hingga penuh.

Mereka lalu kabur ke arah Bogor dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna hitam nomor polisi AA-90XX-CT yang diubah nomor polisinya oleh tersangka menjadi AE-19XX- RD.

Selang beberapa hari, melalui kerja sama dengan jaringan kepolisian, para tersangka tertangkap berikut sejumlah barang buktinya berupa ratusan unit HP baru.

Berdasarkan penelusuran tim kepolisian, para tersangka tersebut merupakan residivis yang pernah melakukan pencurian serupa di wilayah Kota Magelang, Nganjuk, Malang, dan Blitar.

Para tersangka akan dijerat dengan Pasal 363 ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman pidana penjara hingga sembilan tahun.

Kasus pencurian dengan pemberatan tersebut kini masih ditangani Polres Madiun, utamanya untuk mengejar tersangka yang masih buron. (antara/jpnn)

Cak Mus masuk diikuti oleh tersangka AFR, TP, MNH, dan AK. Sedangkan CE menunggu di mobil sambil mengawasi situasi sekitar.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News