Cak Nun Risau Generasi Milenial Tidak Tahu Cepot dan Bagong

Cak Nun Risau Generasi Milenial Tidak Tahu Cepot dan Bagong
Budayawan Emha Ainun Nadjib saat penutupan FSB 2020. Foto: Mesya/JPNN

"Kami telah menyaksikan tekad kesuksesan, ketekunan, kepercayaan diri, kesediaan untuk bekerja hingga batas mereka dalam semua presentasi peserta, kinerja, dan pameran," terangnya.

Tahun ini, tim juri memiliki kesempatan untuk melihat bagaimana siswa kami mencoba menemukan solusi untuk asap dari kebakaran hutan, menggunakan rumput untuk meningkatkan hemoglobin, menemukan pelapis makanan yang berbeda, cara berbeda dalam mengawetkan daging, pencairan di Palu, dan berbagai cara untuk menjawab pertanyaan harian kami untuk masalah dunia kita.

"Kami menghadapi berbagai masalah lingkungan mulai dari banjir, asap kebakaran hutan, virus korona, polarisasi dunia, dan masalah dunia yang tak ada habisnya," ucapnya.

Dia mengaku bangga mengetahui siswa dari Banda Aceh ke Papua sangat senang dengan inovasi mereka dalam proyek sains.

Mencoba untuk bertemu dan berbicara dengan setidaknya 1 siswa dari berbagai provinsi. Siswa memiliki pandangan berbeda tentang cara meningkatkan proyek dan karier masa depan.

"Saya harap Anda juga menikmati kesempatan Anda untuk berjejaring dan belajar bagaimana memperkaya otak kiri dan kanan Anda dengan menyaksikan keindahan seni dan budaya. Lagu indah, alasan filosofis di balik puisi itu, koreografi tarian yang menakjubkan, adalah hal-hal yang kita rayakan di sini, di Olimpiade Seni dan Budaya," tutur Riri yang disambut tepuk tangan. (esy/jpnn)

Budayawan Emha Ainun Nadjib yang akrab disapa Cak Nun, mengaku risau melihat perkembangan generasi milenial yang tidak kenal dengan budaya Indonesia.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News