Cak Nun

Oleh: Dahlan Iskan

Cak Nun
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Sikap pasrah. Saya sumeleh. Saya sudah siap untuk meninggal dunia," jawabnya.

Teman-teman Cak Nun juga ingin memberikan dukungan yang sama. Akan tetapi Cak Nun sudah tidak bisa mengenali siapa pun.

Buku tentang Cak Nun nanti tentu bisa mengobati rasa kangen jemaah Maiyahannya. Begitu banyak buku yang ditulis Cak Nun. Sudah lama mereka ingin tahu tentang pujaan mereka itu.

Cak Nun terus hidup di mata penggemarnya. Termasuk istri saya.

"Lho...Alhamdulillah... Cak Nun sudah sehat," teriak istri saya kemarin.

Dia sangat senang. Dia pun, terus menyaksikan Cak Nun di TV. Remote control tetap di tangan.

Dengar kegembiraan istri itu saya pun kaget. Rasanya tidak mungkin. Saya menengok ke layar TV. Cak Nun lagi ceramah tentang puasa dengan gaya khasnya.

"Oh...itu rekaman yang diputar ulang," kata saya.

Emha Ainun Najib, Cak Nun, penyair, dramawan, musikus dan kiai mbeling itu, sudah beberapa Lebaran tidak sadarkan diri.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News