Caketum Ini Yakin Golkar Tetap di Titik Nadir Terendah Jika...
jpnn.com - JAKARTA – Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan setelah satu setengah tahun Partai Golkar gaduh membawa konsekuensi tantangan yang semakin berat. Kalau hal tersebut tidak diantisipasi, Airlangga yakin Golkar akan tetap berada di titik nadir seperti sekarang.
“Setelah gaduh, tantangan ke depan Golkar semakin berat dan jadi taruhan, apakah akan lebih baik atau seperti sekarang dalam titik nadir terendah,” kata Airlangga, dalam diskusi “Babak Baru Partai Politik di Indonesia" di Jenggala Center, Jakarta, Senin (18/4).
Fakta tersebut, lanjut anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat V ini, menuntut Golkar harus mampu membangun komunikasi dengan publik sesuai dengan era milenium sekarang.
“Pimpinan Golkar harus mampu menampung aspirasi masyarakat milenium sesuai dengan zamannya untuk membangun rasa memiliki Partai Golkar dan mendorong partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya ke Gokar. Itu yang terbaik," tegasnya.
Kalau itu tak dilakukan, dia pesimistis Golkar akan semakin terpuruk. Sebaliknya, kalau dirinya diberi mandat jadi ketua umum, maka semua saluran komunikasi sesuai zamannya akan dimanfaatkan untuk mendorong kejayaan Golkar di Pemilu 2019.
Salah satu ciri publik milenium, kata Airlangga, aktif berkomunikasi dua arah. Beda dengan sebelumnya, kader dan publik hanya dipaksa mendengar dan membaca.
“Kalau publik tidak berkenan, media sosial langsung menjawabnya tanpa filter. Golkar mestinya mengelola komunikasi media sosial ini,” ujarnya.(fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Honorer Database BKN Ikut PPPK Tahap 2 Banyak Banget, Ini Datanya
- Masih Banyak Formasi PPPK Tahap 2 untuk Honorer, Jaga Semangat ya
- Pelamar CPNS 2024 Penuhi Passing Grade, tetapi Tidak Lulus, Masih Punya Harapan
- AstraZeneca dan CISC Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Lebih Awal
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Menebar Hewan Kurban Hingga ke Pelosok Negeri
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi