Caleg Jangan Didik Masyarakat dengan 'Politik Uang'
Selasa, 17 Maret 2009 – 18:19 WIB

Caleg Jangan Didik Masyarakat dengan 'Politik Uang'
JAKARTA - Walikota Bima HM Nur A Latif, meminta agar para calon anggota legislatif (caleg) tidak mendidik masyarakat dengan berpolitik uang (money politics). Sebab menurut dia, saat ini para politisi telah menjadikan masyarakat seperti keranjang politik, dan masyarakat pun sudah terbiasa dengan hal itu.
Nur bahkan juga meminta agar para caleg tidak menjadikan masyarakat seperti keranjang nangka. "Keranjang (itu) setiap ditaruh isinya, selalu tumpah, baik itu uang, sarung, beras, dan lainnya. Tidak ada yang nyangkut, pasti semuanya lolos," katanya saat dihubungi JPNN, Selasa (17/3).
Tradisi caleg saat ini, dalam pandangan Nur, juga tidak mencerminkan sosok politisi handal. Pasalnya, politisi handal harus mampu merangkai kata dan menarik simpati masyarakat. Selain itu, untuk menjadikan seseorang itu hebat adalah aspek figur. Dalam artian, tidak dadakan menjadi dermawan dan sebagainya, melainkan harus menanam jauh-jauh hari sebelum menuai hasilnya.
Dijelaskan sang walikota pula, ia berharap agar masyarakat tidak menjadikan pesta demokrasi ini sebagai ajang mencari makan kepada para caleg. Artinya, menjadikan diri seperti keranjang nangka, yang hanya diganti dengan uang Rp 25 ribu pada saat hari pencoblosan.
JAKARTA - Walikota Bima HM Nur A Latif, meminta agar para calon anggota legislatif (caleg) tidak mendidik masyarakat dengan berpolitik uang (money
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026