Calon Hakim Agung AS Dituding Mencabuli Teman SMA

Calon Hakim Agung AS Dituding Mencabuli Teman SMA
Calon Hakim Agung Amerika Serikat Brett Kavanaugh. Foto: AFP

Presiden AS Donald Trump pun tunduk. Suami Melania itu pada Jumat (29/9) menunjuk FBI untuk ikut campur tangan.

Namun, kabar tak sedap berembus. Beberapa media seperti NBC dan Wall Street Journal menyatakan bahwa FBI tak bebas melakukan penyelidikan. Gedung Putih sudah menentukan siapa saja saksi-saksi yang boleh diambil pernyataannya.

Swetnick termasuk yang dilarang dipanggil. Kenalan Kavanaugh semasa masih duduk di bangku SMA itu menuding calon hakim agung itu dulu mungkin pelaku pemerkosaan ramai-ramai. Swetnick belum dipanggil FBI. Itu kian menguatkan tudingan media-media mainstream tersebut. Trump tentu saja langsung membantah.

"Sejujurnya saya malah ingin mereka (FBI, Red) mewawancarai siapa pun yang dianggap layak atas dasar pertimbangan mereka sendiri," tegas Trump di akun Twitter-nya.

Presiden ke-45 AS itu menyatakan bahwa FBI punya kendali penuh atas penyelidikan. Meski begitu, dia berharap pada akhirnya semua bakal baik-baik saja. Trump masih yakin Kavanaugh adalah orang baik dan dia tak bersalah sama sekali.

Pernyataan senada dilontarkan Juru Bicara Gedung Putih Raj Shah. Dia menegaskan bahwa Gedung Putih tak ikut campur. "Gedung Putih membiarkan agen FBI melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan," tegas Shah.

FBI harus bekerja cepat. Sebab, hasil penyelidikan sudah ada dalam kurun waktu sepekan. Mereka boleh mewawancarai saksi-saksi yang sudah ada atau memanggil yang baru. Tujuannya, mengecek latar belakang Kavanaugh dan memastikan dia layak menjadi hakim agung. (sha/c10/sof)


Calon hakim agung Amerika Serikat Brett Kavanaugh dituding melakukan pelecehan seksual terhadap dua perempuan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News