Calon PPPK Guru Waswas Dikontrak di Bawah 5 Tahun, Tidak Ada Kenaikan Gaji Berkala

jpnn.com, JAKARTA - Para calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) waswas akan dikontrak daerah di bawah lima tahun.
Ini karena ada daerah seperti DKI Jakarta yang hanya memberlakukan kontrak kerja satu tahun.
"Kawan-kawan waswas juga kalau kondisi di DKI akan dialami mereka. DKI saja daerah yang APBD-nya banyak hanya kontrak satu tahun, apalagi daerah-daerah yang pendapatan asli daerah (PAD) rendah," ungkap Ketum DPP Forum Honorer Nonkategori Dua Indonesia (FHNK2I) Raden Sutopo Yuwono kepada JPNN.com, Minggu (30/1).
Dia menyebutkan yang dikhawatirkan para calon PPPK bila kontrak satu tahun, pejabat pembina kepegawaian (PPK) tidak memperpanjang lagi dengan alasan kinerja jelek atau kehabisan anggaran.
Kondisi tersebut sangat merisaukan mereka, meskipun ada banyak juga daerah yang memberlakukan kontrak lima tahun.
"Saya hanya menyarankan kepada para pengurus yang lulus PPPK untuk mendekati masing-masing daerah. Ini agar mereka bisa dikontrak maksimal, lima tahun," terangnya.
Sutopo berharap Pemda bisa mengontrak PPPK guru tahap I dan 2 selama lima tahun. Jika kontraknya panjang, guru honorer akan lebih tenang mengajar saat sudah diangkat PPPK.
Selain itu, lanjutnya, guru PPPK bisa mendapatkan kenaikan gaji berkala yang otomatis diterima dua tahun sekali. Kenaikan gaji berkala ini hanya bisa diterima dengan masa kontrak minimal tiga tahun.
Calon PPPK guru khawatir hanya dikontrak di bawah 5 tahun sehingga tidak bisa mendapatkan kenaikan gaji berkala
- Muhajir Sebut Gaji-Tunjangan CPNS & PPPK 2024 Sudah Disiapkan di APBD 2025
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?
- 205 CPNS Terima SK, Bupati Kotim: Jangan Coba-Coba Minta Mutasi
- 137 CPNS & 449 PPPK Terima SK, Bupati Sahrujani Beri Pesan Begini
- 1.909 PPPK & 44 CPNS Terima SK, Maulana: Bekerjalah dengan Sungguh-Sungguh
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru BKN soal Tes PPPK, Ada yang Mengundurkan Diri, Ribuan Orang Menolak