Cambirdge Analytica Nyatakan Diri Bangkrut

Perusahaan yang menjadi pusat perhatian internasional karena skandal data privasi Facebook, Cambridge Analytica sekarang menyatakandiri bangkrut setelah menjadi 'bahan olok-olok'.
Dalam pernyataannya, Cambridge Analytica mengatakan mereka menjadi bahan 'olok-olok' dan dipersalahkan, padahal apa yang mereka lakukan adalah hal yang tidak melanggar hukum dan sudah merupakan kebiasaan yang dilakukan di dunia periklanan.
Perusahaan itu mengatakan pemberitaan buruk berkenaan dengan mereka membuat mereka kehilangan pelanggan dan pemasok, sehingga harus berhenti beroperasi.
Yang terjadi adalah Cambridge Analytica mencari informasi dari Facebook untuk membuat profil psikologis para pemilih di Amerika Serikat, dan perusahaan tersebut disewa oleh tim kampanye Presiden Donald Trump di tahun 2016.
Perusahaan ini mampu mengumpilkan data dengan cepat dalam jumlah besar, menggunakan app yang berbentuk tes kepribadian.
App itu berhasil mengumpulkan data dari 87 juta akun Facebook, bahkan dari mereka yang tidak mengunduh app itu sendiri.
Setelah terbongkarnya hal tersebut, Facebook sekarang memperketat aturan mengenai pengunmpulan data.
"Pemberitaan media telah membuat semua pelanggan dan pemasok kami lari." kata Cambridge Analytica dalam pernyataan.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan