Capres Pimpin Demo Perhitungan Suara

Capres Pimpin Demo Perhitungan Suara
Capres Afghanistan, Abdullah Abdullah. Getty Images

jpnn.com - KABUL - Kemelut pemilihan presiden (pilpres) Afghanistan masih berlanjut. Kubu Abdullah Abdullah, calon presiden (capres) yang perolehan suaranya lebih sedikit, tetap memboikot hasil penghitungan suara. Kemarin (27/6) tokoh 53 tahun itu memimpin ribuan pendukungnya dalam protes akbar di Kota Kabul.

"Matilah Ashraf Ghani. Habislah Komisi Pemilihan!" teriak para pendukung Abdullah dalam aksi terbesar di ibu kota tersebut.

Untuk kali pertama, Abdullah hadir dalam protes massa. Bahkan, dia tidak segan memimpin para pendukungnya dalam aksi itu. Kemarin dia berorasi dari atap truk. Di hadapan massanya, Abdullah menegaskan, dirinya tetap tidak akan menerima hasil penghitungan suara.
 
Menjadi favorit para pemilih sejak awal membuat Abdullah optimistis bakal memenangkan pilpres putaran kedua. Namun, di luar dugaan, penghitungan suara memberikan hasil yang lebih banyak bagi Ghani, rivalnya.

Politikus yang juga berprofesi sebagai dokter tersebut tidak bisa menerima. Dia yakin komisi penghitungan suara telah curang. Abdullah pun menyebut dirinya sebagai korban konspirasi politik.
 
Kehadiran Abdullah dalam aksi protes terbesar kemarin membuat PBB prihatin. Kepala Misi PBB di Afghanistan Jan Kubis memperingatkan masyarakat soal ketegangan yang semakin meningkat pascapilpres putaran kedua itu.

"Hasil penghitungan suara yang menuai protes tersebut berpotensi memicu konfrontasi yang bisa melahirkan kekerasan dalam masyarakat," paparnya. (AFP/AP/hep/c15/tia)


KABUL - Kemelut pemilihan presiden (pilpres) Afghanistan masih berlanjut. Kubu Abdullah Abdullah, calon presiden (capres) yang perolehan suaranya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News