Cara Asyik dari KLHK Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik

Cara Asyik dari KLHK Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Plastik
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Foto: klhk

Sedangkan hasil pantauan pengelolaan sampah di Rest Area km 62 Tol Cikampek - Jakarta, terdapat timbulan sampah sebanyak 8-10 ton per hari. Jumlah tersebut meningkat beberapa kali lipat dibandingkan hari biasanya sekitar 2 ton perhari, dikarenakan rest area ini merupakan titik temu jalur tol dari tol Purbaleunyi dan Cipali, Sehingga terjadi lonjakan pemudik yang kembali ke Jakarta di rest area tersebut. Kendati demikian, DLH Kabupaten Karawang membantu dalam pengelolaan sampah dengan cara pengangkutan dan mensiagakan petugas kebersihan.

Vivien mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah pada saat arus mudik dan balik ini. Vivien mengharapkan untuk ke depannya tiap rest area dapat mengelola sampah secara mandiri menggunakan prinsip 3R. Mengingat sampah yang dominan adalah botol plastik dan kemasan plastik yang masih mempunyai nilai ekononis. Sedangkan sisa dari makanan organik dapat dijadikan kompos. Vivien juga menyatakan bahwa tren kesadaran pengelolaan sampah oleh pemerintah daerah saat ini meningkat. Komunikasi antara DLH di daerah dan pemerintah pusat juga semakin bagus.

Dalam melaksanakan mudik tanpa sampah, KLHK bekerja sama dengan berbagai pihak terkait telah menghimbau dan mengajak masyarakat, khususnya para pemudik, untuk menerapkan mudik tanpa sampah. Masyarakat dihimbau untuk memakai peralatan makan dan minum yang dapat dipakai ulang, dan menghindari pemakaian wadah plastik sekali pakai seperti kantong plastik, juga membatasi mengkonsumsi makanan dan minuman berkemasan plastik.

Melalui media sosial, KLHK bekerja sama dengan PT. Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol terbesar di Indonesia telah menyebarluaskan bahan kampanye dan edukasi publik berupa konten digital mudik tanpa sampah. Disamping itu juga bekerja sama dengan operator jalan tol Cipali, PT. Lintas Marga Sedaya untuk penanganan sampah di rest areanya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di masing-masing daerah yang dilintasi jalur mudik juga ikut aktif bergerak menangani sampah.

KLHK juga telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen PSLB3 Nomor: SE.2/PSLB3/PS/PLB.0/6/2018 tentang Pelaksanaan Mudik Tanpa Sampah yang ditujukan kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk ikut melaksanakan mudik tanpa sampah dengan melaksanakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat, menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai seperti tempat sampah terpilah di fasilitas publik, menyelenggarakan penanganan sampah di jalur mudik dan daerah penyangganya, serta menyediakan unit khusus pengelolaan sampah di lapangan.

Mudik asyik tanpa sampah plastik ini akan ditindaklanjuti dengan program pengelolaan sampah di sepanjang jalan tol yang berbasis pada pengelolaan sampah kawasan dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pengelola jalan tol beserta pengelola rest area.

Diharapkan ajang mudik tahun depan, model pengelolaan sampah tersebut sudah dapat diterapkan dan upaya pengurangan sampah plastik akan terus ditingkatkan seiring dengan perubahan perilaku masyarakat yang semakin bijak untuk mengurangi sampah plastiknya.

Kampanye Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik merupakan bagian dari kampanye nasional Kendalikan Sampah Plastik yang menjadi tema Indonesia untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2018. UN Environment, Badan PBB yang menangani masalah Lingkungan menetapkan tema Beat Plastic Pollution untuk HLH tahun ini. Berbagai kampanye telah dimulai untuk mengendalikan sampah plastik sejak awal tahun 2018 tepatnya sejak 21 Februari 2018 yang bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional. (adv/jpnn)


Program Mudik Asyik Tanpa Sampah Plastik mengantisipasi lonjakan sampah sepanjang arus mudik dan arus balik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News