Cara Kemendikbudristek Mengubah Stigma soal Siswa Disabilitas

jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek memberikan perhatian sangat besar terhadap para siswa disabilitas.
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek Samto menjelaskan, dunia pendidikan berupaya mengubah stigma masyarakat soal penyandang disabilitas.
Menurut Samto, salah satu cara yang dilakukan ialah melalui kebijakan sekolah inklusif.
“Mulai tahun ini kami sudah mewajibkan seluruh satuan pendidikan, khususnya yang negeri dari penerimaan peserta didik baru (PPDB) ada lima persen untuk anak-anak disabilitas,” kata Samto dalam webinar bertajuk Rencana Aksi Nasional: Memasuki Era Perluasan Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas, Selasa (24/8).
Dia menambahkan, sekolah umum harus menerima siswa berkebutuhan khusus sesuai kebijakan yang telah dikeluarkan.
Adapun sekolah yang tidak mempunyai kemampuan melayani diberi solusi memindahkan siswa ke sekolah yang lebih mampu.
“Yang penting diterima dahulu. Kalau tidak, yang penting dilayani,” ujar Samto.
Menurut Samto, kebijakan itu diambil untuk mengatasi masalah kesenjangan dalam aspek pendidikan yang masih dialami penyandang disabilitas.
Kemendikbudristek memberikan perhatian sangat besar terhadap para siswa disabilitas. Begini caranya
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Peringati Hari Pendidikan Nasional, Ribuan Siswa & Guru Menanam Sayuran di Sekolah
- Pelukis Disabilitas Faisal Rusdi Gelar Pameran di Taman Ismail Marzuki
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Hemofilia dan VWD Perlu Diwaspadai Meski Prevalensinya Rendah