Cara Kemendikbudristek Mengubah Stigma soal Siswa Disabilitas
Kamis, 26 Agustus 2021 – 03:18 WIB

Tangkapan layar Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Dr. Samto (kanan) bersama moderator acara (kiri) dalam webinar “Rencana Aksi Nasional: Memasuki Era Perluasan Pembangunan Inklusif Penyandang Disabilitas” secara daring di Jakarta, Selasa (24/8/2021). Foto: Hreeloita Dharma Shanti/Antara
Banyak hal yang menyebabkan kesenjangan itu. Salah satunya, beberapa sekolah umum memiliki keterbatasan mengajar siswa disabilitas.
Penyebab lainnnya ialah jumlah sekolah berkebutuhan khusus masih terbatas.
Samto menjelaskan, sebanyak 35 persen anak berkebutuhan khusus di Indonesia belum dilayani dengan baik.
Sebab, saat ini hanya ada sekitar 2.500 sekolah berkebutuhan khusus dan sekitar 124 ribu sekolah inklusif yang bisa menerima anak berkebutuhan khusus di luar sekolah luar biasa (SLB).
“Sebanyak 35 persen yang belum terakomodasi di bidang pendidikan ini terutama kami di Kemendikbud hanya memiliki sekitar 2.500 sekolah berkebutuhan khusus,” kata Samto. (ant)
Kemendikbudristek memberikan perhatian sangat besar terhadap para siswa disabilitas. Begini caranya
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Peringati Hari Pendidikan Nasional, Ribuan Siswa & Guru Menanam Sayuran di Sekolah
- Pelukis Disabilitas Faisal Rusdi Gelar Pameran di Taman Ismail Marzuki
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025
- Hemofilia dan VWD Perlu Diwaspadai Meski Prevalensinya Rendah