Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen menurut Dokter Ceva

Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen menurut Dokter Ceva
Ilustrasi - Suasana penanganan pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (24/6). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengecekan saturasi oksigen pada pasien COVID-19 sangat penting dilakukan agar angkanya tidak jauh di bawah normal.

Dosen Respirologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI/RSCM) dr. Ceva Wicaksono Pitoyo, Sp. PD-KP., KIC., menjelaskan beberapa cara untuk meningkatkan saturasi oksigen agar tetap stabil.

"Untuk meningkatkan saturasi oksigen adalah memastikan bahwa sirkulasi udara di ruangan sudah baik, olahraga teratur, konsumsi zat besi, dan menghindari merokok," kata dr. Ceva dalam keterangannya, Minggu (25/7).

Dokter Ceva mengatakan hal tersebut dalam seminar daring 10th D'Rossi Open Lecture bertema “Bersikap Tenang di Puncak Pandemi” yang menyampaikan materi tentang "Memahami Saturasi Oksigen Kritis pada Pasien COVID-19".

Dikatakan, cara yang disebutkan di atas mungkin terdengar klise, tetapi ini adalah cara-cara klasik yang sudah terbukti menjaga kesehatan manusia secara holistik.

Menurut dr. Ceva, penderita COVID-19 yang memiliki kadar oksigen rendah dapat mengalami happy hypoxia, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan saturasi yang rendah. Namun tidak bergejala.

"Saturasi oksigen adalah persentase hemoglobin (Hb) yang mengikat oksigen atau kejenuhan Hb yang teroksigenisasi," ujar dr Ceva menjelaskan.

Saturasi oksigen seseorang dapat diukur dengan alat yang bernama oximeter. Pengukurannya dilakukan dengan cara menjepitkan oximeter pada jari tangan.

Berikut ini cara meningkatkan saturasi oksigen, penting diketahui para pasien COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News