Cara Pemakaian Tas Agar Otot Tidak Kaku

Cara Pemakaian Tas Agar Otot Tidak Kaku
Foto Ilustrasi. Dok. Jawa Pos

jpnn.com - TAS merupakan piranti wajib bagi pelajar, mahasiswa, serta pegawai. Tanpa tas, mereka akan kerepotan mengemas barang-barang yang diperlukan. Tapi, tak jarang pemakaian tas memberikan keluhan pegal di bahu, punggung, dan leher.

 

”Pemakai tas wajar kok kalau merasakan pegal,” tutur dr Primadenny Airlangga SpOT(K) MSi. Penyebab pegal tersebut adalah muscle spasm (kejang/kaku otot).

Menyandang tas selempang atau ransel terlalu lama akan mengakibatkan otot ngotot. Akibatnya, otot kelelahan.

Untuk menghindari spasme, pengguna tas sebaiknya beristirahat sejenak. Tas bisa dilepas, lalu gerakan peregangan atau stretching dilakukan. Tujuannya, otot kembali rileks dan lemas.

Pengguna tas ransel yang sering mengeluh punggung pegal menandakan bahwa tas yang dipakainya terlalu berat. Bisa juga, tas terlalu lama dipanggul.

’’Jadi, pegal-pegal itu tidak ada hubungannya dengan tali tas yang kepanjangan atau kependekan,’’ ucap dokter kelahiran 8 April 1978 tersebut.

Spesialis orthopaedi dan traumatologi dari RSUD dr Soetomo itu menjelaskan, tali tas ransel yang dipendekkan membuat posisi tas makin tinggi dan mendekati sumbu tubuh. Beban tulang belakang dan otot-otot tulang belakang pun akan lebih ringan.

TAS merupakan piranti wajib bagi pelajar, mahasiswa, serta pegawai. Tanpa tas, mereka akan kerepotan mengemas barang-barang yang diperlukan. Tapi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News