Catat Pak Menteri, MCI: Indonesia Belum Butuh Kebijakan Semacam Ini

Catat Pak Menteri, MCI: Indonesia Belum Butuh Kebijakan Semacam Ini
ILUSTRASI. FOTO: Dok.JPNN.com

"Seandainya Full Day School dipaksakan untuk diterapkan di sekolah negeri maupun swasta maka kebijakan ini hanya mengakomodasi sebagian kecil masyarakat Indonesia dan mengorbankan sebagian besar masyarakat Indonesia yang tidak membutuhkan sistem ini," ujar peneliti yang pernah mendalami ilmu filsafat di STFT Widya Sasana Malang.

Pendidikan karakter yang menjadi tujuan utama dari wacana Full Day School sebenarnya sudah ada pada KTSP maupun pada kurikulum 2013 yang saat ini sedang berlangsung.

Tragisnya, kurikulum ini saja belum dilaksanakan secara optimal. Dan, dengan munculnya wacana ini maka akan ada perubahan kurikulum. Kurikulum yang berubah begitu cepatnya justru mengorbankan guru dan peserta didik. "Pendidikan jadi semacam ajang uji coba,” katanya.

Pendidikan karakter anak menjadi tanggung jawab bersama, baik sekolah, orang tua maupun masyarakat sehingga yang dibutuhkan bukan hanya pendidikan di sekolah, tetapi terciptanya tata keluarga dan tata masyarakat yang mendukung perkembangan anak usia sekolah.

Selain itu, perlu dipertimbangkan kemampuan sekolah dalam memenuhi kebutuhan ekstra kurikuler anak dan jam tambahan di luar jam sekolah karena masing-masing anak mempunyai kebutuhan dan kemampuan yang berbeda.

"Sangat sulit sekolah mengakomodasi seluruh kebutuhan siswa, baik karena faktor dana maupun sumber daya yang ada. Saat ini dengan pendidikan setengah hari saja, banyak orang yang mengalami kesulitan biaya pendidikan. Dengan Full Day School, tentunya biaya pendidikan akan semakin besar.”

"Untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang orang tuanya bekerja sampai sore tentunya tidak bisa mengorbankan masyarakat yang tidak membutuhkan Full Day School. Pendidikan di Indonesia benar-benar belum butuh kebijakan Full Day School," ujarnya.(fri/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News