Catatan Akhir Tahun 2021: Politikus PKS Johan Rosihan Soroti Harga Komoditas Pangan

Catatan Akhir Tahun 2021: Politikus PKS Johan Rosihan Soroti Harga Komoditas Pangan
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan. Foto: Humas DPR RI

Johan juga menyatakan pada tahun 2021 ini telah terjadi pergerakan kenaikan harga minyak goreng yang terus melambung.

Padahal, Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit (CPO) terbesar di dunia dengan pertumbuhan rata-rata 3,61% per tahun. 

Politikus PKS itu juga menyinggung bahwa pada awal tahun 2021 lalu pemerintah berencana melakukan impor 1 juta ton beras dan hal ini telah menimbulkan polemik serta penolakan luas dari komponen masyarakat.

Menurut Johan, Presiden Jokowi pun berjanji tidak akan melakukan impor beras namun kenyataannya realisasi impor beras mencapai 41.000 ton pada tahun 2021.

Johan juga menyoroti tahun 2021 belum ada kebijakan untuk mengurangi beban biaya produksi yang harus dikeluarkan petani.

Dia mencontohkan ternyata subsidi pupuk banyak yang tidak tepat sasaran serta tidak ada kebijakan harga yang diterima petani sebagai harga yang layak untuk meningkatkan nilai pendapatan petani terhadap komoditas Pertanian yang dihasilkannya.

Wakil rakyat dari dapil NTB ini menilai Pemerintah belum mampu melakukan penyempurnaan sistem data dan informasi di lapangan agar akurasi kondisi pangan di lapangan terus terpantau.

“Saya melihat pemerintah sangat lemah kinerjanya menjaga kondisi stock pangan, fluktuasi harga pangan dan dsitribusi pangan, sehingga situasi tahun 2021 dimana harga pangan terus melonjak tidak terkendali dan target produksi tidak tercapai,” ujar Johan.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Johan Rosihan menilai sepanjang tahun 2021 diwarnai dengan fluktuasi harga komoditas pangan yang tidak terkendali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News